Efek bandwagon

Sebuah "kereta musik" atau bandwagon asli, metafora ini diambil dari nama kereta tersebut.

Efek bandwagon atau efek ikut-ikutan adalah kecenderungan individu untuk memperoleh gaya hidup, perilaku, atau sikap tertentu karena semua orang melakukannya.[1] Efek ini adalah fenomena yang terjadi saat tingkat penyerapan keyakinan, ide, mode, dan tren meningkat sehubungan dengan proporsi orang lain yang telah melakukannya.[2] Karena semakin banyak orang yang percaya pada sesuatu, yang lain juga "ikut-ikutan", terlepas dari bukti yang mendasarinya.

Mengikuti tindakan atau keyakinan orang lain dapat terjadi karena individu lebih suka menyesuaikan diri, atau karena individu memperoleh informasi dari orang lain. Contohnya adalah tren fesyen di mana semakin populernya garmen atau gaya tertentu mendorong lebih banyak orang untuk "ikut-ikutan".[3]

Ketika individu membuat pilihan rasional berdasarkan informasi yang mereka terima dari orang lain, para ekonom telah mengusulkan bahwa arus informasi dapat dengan cepat terbentuk, hal ini menjadikan orang cenderung mengabaikan sinyal informasi pribadi mereka dan mengikuti perilaku orang lain.[4] Arus informasi menjelaskan mengapa perilaku menjadi rapuh karena orang-orang memahami bahwa perilaku mereka didasarkan pada informasi yang sangat terbatas. Akibatnya, mode akan terbentuk dengan mudah, tetapi juga akan lekas hilang.

Referensi

  1. ^ Investopedia Staff (2019-07-08). "Bandwagon Effect". Investopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-30. 
  2. ^ Colman, Andrew (2003). Oxford Dictionary of PsychologyPerlu mendaftar (gratis). New York: Oxford University Press. hlm. 77. ISBN 0-19-280632-7. 
  3. ^ D. Stephen Long; Nancy Ruth Fox (2007). Calculated Futures: Theology, Ethics, and Economics. Baylor University Press. hlm. 56. ISBN 978-1-60258-014-5. Diakses tanggal 30 August 2013. 
  4. ^ Bikhchandani, Sushil; Hirshleifer, David; Welch, Ivo (1992). "A Theory of Fads, Fashion, Custom, and Cultural Change as Informational Cascades" (PDF). Journal of Political Economy. 100 (5): 992–1026. CiteSeerX 10.1.1.728.4791 alt=Dapat diakses gratis. doi:10.1086/261849. JSTOR 2138632.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Bibliografi

  • Goidel, Robert K.; Shields, Todd G. (1994). "The Vanishing Marginals, the Bandwagon, and the Mass Media". The Journal of Politics. 56 (3): 802–810. doi:10.2307/2132194. JSTOR 2132194. 
  • McAllister, Ian; Studlar, Donley T. (1991). "Bandwagon, Underdog, or Projection? Opinion Polls and Electoral Choice in Britain, 1979-1987". The Journal of Politics. 53 (3): 720–740. doi:10.2307/2131577. JSTOR 2131577. 
  • Mehrabian, Albert (1998). "Effects of Poll Reports on Voter Preferences". Journal of Applied Social Psychology. 28 (23): 2119–2130. doi:10.1111/j.1559-1816.1998.tb01363.x. 
  • Morwitz, Vicki G.; Pluzinski, Carol (1996). "Do Polls Reflect Opinions or Do Opinions Reflect Polls?". Journal of Consumer Research. 23 (1): 53–65. doi:10.1086/209466. JSTOR 2489665. 

Pranala luar

  • Definition at Investopedia
  • l
  • b
  • s
Teknik Propaganda
Ad hominem · Efek bandwagon  · Kebohongan besar · Kabar bohong · Menyusun rencana · Penyensoran · Kata sandi · Politik peluit anjing · Bicara aktor penganti · Eufemisme · Pembingkaian · Pencitraan umum · Demonstrasi (pemerintah) · Sejarah revisionisme · Perlambangan · Indoktrinasi · Lawfare · Prinsip lesser of two evils · Pemuatan bahasa · Pengumpulan massa · Newspeak · Hubungan masyarakat · Rakyat polos · Slogan · Pembelokan · Kata musang
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Lain-lain
  • Microsoft Academic


Ikon rintisan

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s