Gaya retro

Gaya pakaian retro, Mobil Mini F56 model baru dengan gaya retro, transportasi retro (replika sepeda beroda tinggi)

Gaya retro adalah gaya yang meniru-niru atau sengaja mengikuti gaya hidup, tren, atau bentuk seni dari sejarah masa lalu dalam berbagai hal, baik dalam bidang musik, mode, busana, atau sikap. Dalam budaya populer, "siklus nostalgia" biasanya berlangsung selama dua dekade, yaitu 20-30 tahun sebelum waktu saat ini.

Gaya retro sering digunakan untuk menggambarkan objek dan sikap dari masa lalu yang terlihat kuno dan ketinggalan zaman.[1] Gaya ini menunjukkan perubahan mendasar dalam cara kita memandang masa lalu. Berbeda dari bentuk-bentuk revivalisme lain, "retro" menyiratkan nuansa yang setengah ironis, setengah merindukan masa lalu, dan biasanya disebut "nostalgia nonsentimental".[2] Konsep nostalgia terkait dengan retro, tetapi keinginan pahit untuk hal-hal, orang, dan situasi masa lalu memiliki sikap lebih ironis dalam gaya retro. Retro menunjukkan nostalgia dengan sentuhan sinisme dan sedikit idealisme.[3] Keinginan untuk menangkap sesuatu dari masa lalu dan membangkitkan nostalgia sering kali didorong oleh ketidakpuasan dengan keadaan masa kini.[4]

Catatan kaki

  1. ^ Fischer, Ramone (2021-09-14). "Retro vs Antique". Platformer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. Diakses tanggal 2021-09-22. 
  2. ^ E. Guffey 2006
  3. ^ Guffey 2006, p. 20
  4. ^ Dermody, Breathnach 2009, p. 15

Referensi

  • Baudrillard, Jean (1995). Simulacra and Simulation. Ann Arbor: University of Michigan Press. ISBN 978-0-472-06521-9. 
  • Collins, James C (1989). Uncommon Cultures: Popular Culture and Post-Modernism. New York/London: Routledge. ISBN 978-0-415-90137-6. 
  • Eco, Umberto (1986). Travels in Hyperreality. New York: Harcourt. ISBN 978-0-15-191079-3. 
  • Eco, Umberto (1988). The Structure of Bad Taste. Amsterdam: Bert Bakker. 
  • Guffey, Elizabeth E (2006). Retro: The Culture of Revival. London: Reaktion. ISBN 978-1-86189-290-4. 
  • Robyns, Clem (1991). "Beyond the first dimension: recent tendencies in popular culture studies", in Joris Vlasselaers (Ed.) The Prince and the Frog, Leuven: ALW, 14–32.
  • Ross, Andrew (1989). No Respect. Intellectuals and Popular CulturePerlu mendaftar (gratis). New York/London: Routledge. ISBN 978-0-415-90037-9. 
  • Samuel, Raphael (1994). Theatres of Memory. London: Verso. ISBN 978-0-86091-209-5. 
  • The Retro Store Diarsipkan 2020-11-25 di Wayback Machine., 2018: Website listing and displaying many retro related items.
  • Dermody, Brenda and Breathnach, Teresa (2009). New Retro: classic graphics, today's designs London: Thames & Hudson
  • Baker, Sarah Elsie (2012). Retailing Retro. Class, cultural capital and the material practices of the (re)valuation of style in European Journal of Cultural Studies, 15: 621,
  • Heller, Steven and Lasky, Julie (1993). Borrowed Design: The Use and Abuse of Historical Form, New York: Wiley
  • Woodham, Jonathan M. (2004). A Dictionary of Modern Design. Oxford: Oxford University Press
  • l
  • b
  • s