Sepasang Mata Bola

"Sepasang Mata Bola"
Lagu oleh Ismail Marzuki
Dirilis1946
GenreKeroncong
Pencipta
  • Ismail Marzuki
  • Suto Iskandar

"Sepasang Mata Bola" adalah lagu keroncong yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dan Suto Iskandar. Dikenal sebagai salah satu lagu perjuangan yang mengisahkan kepindahan seorang pejuang dari Jakarta ke Yogyakarta menggunakan kereta api.[1]

Latar belakang

Ismail Marzuki menciptakan lagu ini pada tahun 1946, saat ia menghadiri peringatan Hari Radio. Ia mengilustrasikan suasana senja hari menjelang malam saat tiba di Stasiun Yogyakarta.[2]

Ada miskonsepsi lagu tersebut dibuat untuk memperingati perjalanan kereta api Presiden Republik Indonesia Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, serta para pejuang dan juga pejabat pemerintah saat memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta menuju Yogyakarta. Kepindahan itu terjadi pada tanggal 3 Januari 1946, yang dikenal dengan peristiwa "Kereta Api Luar Biasa (KLB) Presiden". Lagu itu sama sekali tidak dibuat untuk memperingati peristiwa KLB, tetapi lagu ini "dapat mewakili peristiwa tersebut" karena " suasana perpindahan ibu kota tersebut mirip dengan lirik lagu tersebut".[3]

Adaptasi

  • Jazeed Djamin menciptakan sebuah piano concerto berjudul "Variation on Theme of Sepasang Mata Bola" berdasarkan karya ini.[4]

Penggunaan dalam media

Versi instrumental lagu ini dijadikan melodi penyambutan kereta api di stasiun terminus Kota Yogyakarta seperti Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Lempuyangan.[5]

Referensi

  1. ^ "Sepasang Mata Bola". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2021-02-16. 
  2. ^ Esha 2005.
  3. ^ Tashadi et al. 1996, hlm. 124-125.
  4. ^ Dewi 2018, hlm. 98-99.
  5. ^ Dewanto, H. (2010-09-09). Margianto, Heru, ed. "Kisah "Empat Penari" di Tawang". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-10-13. Sementara Stasiun Tugu di Yogyakarta memperdengarkan ”Sepasang Mata Bola”. 

Daftar pustaka

  • Dewi, Maria Octavia Rosiana (2018). "Analisis Teknik Komposisi Musik "Variation on Theme of Sepasang Mata Bola" Karya Jazeed Djamin". Resital. 17 (2): 98-117. 
  • Esha, Teguh (2005). Ismail Marzuki : musik, tanah air, dan cinta (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: LP3ES. ISBN 979-3330-36-8. OCLC 74913436.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Tashadi; Poliman; Triwahyono, Tugas; Hartoyo; Muryantoro, Hisbaron (1996). Partisipasi seniman dalam perjuangan kemerdekaan Daerah Istimewa Yogyakarta (PDF). Jakarta: Depdikbud RI.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s