Feminisme Marxis

Bagian dari seri
Feminisme
  • Wanita
  • Gadis
  • Femininitas
Sejarah
Sosial
  • Sejarah wanita
  • Sejarah feminis
  • Sejarah feminisme
  • Sejarah wanita Indonesia
  • Sejarah wanita Amerika
  • Sejarah wanita Kanada
  • Sejarah wanita Jerman
  • Sejarah wanita di Britania Raya
Linimasa
  • Hak pilih wanita
    • Negara mayoritas Muslim
    • Amerika Serikat
  • Hak wanita lainnya
Hak pilih menurut negara
  • Australia
  • Kanada
  • Jepang
  • Kuwait
  • Selandia Baru
  • Swedia
  • Swiss
  • Britania Raya
    • Wales
  • Amerika Serikat
    • Di negara bagian
      • Utah
Gelombang
  • Pertama
  • Kedua
  • Ketiga
  • Keempat
Varian (umum)
  • Amazon
  • Analitis
  • Anarkis
  • Ateis
  • Konservatif
  • Budaya
  • Siber
  • Perbedaan
  • Eko-
    • Vegetarian
  • Kesetaraan
  • Gemuk
  • Prancis
    • Pascastrukturalis Prancis
  • Gender
  • Global
  • Hip-hop
  • Individualis
  • Jineologi
  • Buruh
  • Lesbian
    • Lesbian radikal
  • Liberal
    • Keadilan
  • Lipstik
  • Marxis
  • Material
  • Keibuan
  • Neo-
  • Baru
  • Pasca-
  • Pascakolonial
  • Pascamodern
  • Anti-aborsi
  • Pascastruktural
  • Rasial
    • Hitam
    • Chicana
    • Pribumi
      • Pribumi Amerika
    • Putih
  • Radikal
  • Separatis
  • Seks-positif
  • Sosial
  • Sosialis
  • Pendirian
  • Dunia ketiga
  • Trans
  • Transnasional
  • Womanisme
    • Africana
Varian (religius)
  • Buddhis
  • Kristen
  • Neopagan
    • Dianic Wicca
    • Reklamasi
  • Hindu
  • Islam
  • Yahudi
    • Ortodoks
  • Mormon
  • Sikh
Konsep
Teori
..feminis
Menurut negara
  • Albania
  • Australia
  • Bangladesh
  • Kanada
  • Tiongkok
  • Republik Kongo
  • Denmark
  • Mesir
  • Ethiopia
  • Finland
  • Prancis
  • Jerman
  • Ghana
  • Yunani
  • Hong Kong
  • India
  • Indonesia
  • Iran
  • Irak
  • Republik Irlandia
  • Israel
  • Italia
  • Jepang
  • Amerika Latin
    • Argentina
    • Brasil
    • Chili
    • Haiti
    • Honduras
    • Meksiko
    • Paraguay
    • Trinidad dan Tobago
  • Lebanon
  • Malaysia
  • Mali
  • Nepal
  • Belanda
  • Selandia Baru
  • Nigeria
  • Siprus Utara
  • Norwegia
  • Pakistan
  • Filipina
  • Polandia
  • Rusia
  • Suriah
  • Afrika Selatan
  • Korea Selatan
  • Swedia
  • Taiwan
  • Thailand
  • Turki
  • Vietnam
  • Ukraina
  • Britania Raya
  • Amerika Serikat
    • Gerakan feminis
    • Sejarah wanita
Daftar dan kategori
Daftar
  • Artikel
  • Feminis
    • Menurut kebangsaan
  • Literatur
    • Literatur feminis Amerika
    • Buku komik
  • Feminis konservatif
  • Daftar negara menurut rata-rata tahun wanita di sekolah
  • Penulis ekofeminis
  • Kritik seni
  • Ekonom
  • Filsuf
  • Penyair
  • Retoris
  • Feminis Yahudi
  • Partai feminis
  • Suffragists dan suffragettes
  • Aktivis hak wanita
  • Jurnal kajian wanita
  • Organisasi hak pilih utama
Kategori
  • Hak wanita menurut negara
  • Feminis menurut kebangsaan
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri tentang
Marxisme
Karl Marx dan Friedrich Engels
Teori kerja
  • Manifesto Komunis
  • Sebuah Kontribusi untuk
    Kritik Politik Ekonomi
  • Das Kapital
  • Brumaire ke-28
    Louis Napoleon
  • Grundrisse
  • Ideologi Jerman
  • Ekonomi dan Filsafat
    Naskah 1844
  • Tesis Feuerbach
Konsep
  • Modal ( akumulasi)
  • Cara produksi kapitalis
  • Komoditi
  • Eksploitasi
  • Sarana produksi
  • Mode produksi
  • Nilai hukum
  • Cara produksi sosialis
  • Produk surplus
  • Nilai surplus
  • Bentuk nilai
  • Upah tenaga kerja
Sosiologi
  • Keterasingan
  • Base dan suprastruktur
  • Kelas kesadaran
  • Kelas perjuangan
  • Komoditi fetisisme
  • Sektor hegemoni
  • Properti privat
  • Relasi Produksi
  • Reifikasi
  • pekerja Kelas B
Sejarah
  •  Portal Sosialisme
  •  Portal Komunisme
  •  Portal Filsafat
  • l
  • b
  • s

Feminisme Marxis adalah sebuah varian filsafat dari feminisme yang memadukan dan memperluas teori Marxis. Konsep feminisme marxis lahir dari pemikiran seorang filsuf asal Jerman yang sangat terkemuka yang bernama Karl Marx.[1] Bagi feminisme marxis, penindasan kaum perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi.[1] Feminisme Marxis menganalisa jalan atau cara perempuan dan gender lain dieksploitasi, diopresi, atau didiskriminasi, melalui kapitalisme dan kepemilikan individual dari properti pribadi.[2] Salah seorang feminis Marxis, yakni Sharon Smith, pada Mei 2013, pernah menulis bahwa pembebasan perempuan dapat dicapai melalui memasukkan perempuan dan gender lain ke dalam kegiatan ekonomi yang bersifat produktif di dalam suatu sistem yang penuh dengan perencanaan.[3] Feminis Marxis memperluas analisis Marxis tradisional dengan menerapkannya kepada pekerja/pembantu rumah tangga tak dibayar dan hubungannya dengan jenis kelamin.[1]

Karl Marx setuju dengan Charles Fourier yang berpendapat bahwa kemajuan manusia berkait-kelindan erat dengan emansipasi atau terbebasnya manusia dari hubungan-hubungan yang bersifat seksis.[4] Kiprah Marx dan Friedrich Engels juga diamini tokoh sosialis lain, yakni August Bebel dan Lewis Henry Morgan.[5] Marx berargumen bahwa kerja tanpa henti menghilangkan peran, relasi, dan kerja terencana antara orang tua dan anak.[6] Marx, selanjutnya, juga mempertahankan argumen bahwa kerja-kerja pengasuhan dan pembesaran keluarga secara tradisional merupakan suatu cara untuk mempertahankan kepemilikan pribadi.[6]

Mengingat pondasinya di dalam materialisme historis, feminisme Marxis memiliki kemiripan dengan feminisme sosialis dan, pada kerangka yang lebih luas lagi, feminisme materialis. Dua kerangka ini memberikan batasan-batasan yang lebih besar lagi di dalam teori Marxis.[7] Namun, seperti yang telah dicatat oleh Martha E. Gimenez di dalam penelusurannya mengenai perbedaan di antara feminisme materialis dan feminisme Marxis,[7] "cukup sulit untuk membangun garis demarkasi teoritis yang jelas di antara maupun di dalam dua istilah payung besar ini."

Referensi

  1. ^ a b c Arwan; Mahyuni; Nuriadi (2019). "Perjuangan Perempuan dalam Sarinah karya Soekarno: Kajian Kritik Sastra Feminisme Marxis". Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia. Medan Estate, Percut Sei Tuan, Deli Serdang: Universitas Negeri Medan. 8 (2): 157. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-19. Diakses tanggal 2021-05-30. 
  2. ^ Desai, Murli (30 Oktober). "Feminism and policy approaches for gender aware development". The paradigm of international social development: ideologies, development systems and policy approaches. New York: Routledge. hlm. 119. ISBN 9781135010256. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-19. Diakses tanggal 1 Januari 2023.  Periksa nilai tanggal di: |year= (bantuan)
  3. ^ Smith, Sharon (Mei 2013). "Theorizing women's oppression - Part 1: Domestic labor and women's oppression" [Menteorikan opresi perempuan - Bagian 1: Kerja Domestik dan penindasan perempuan]. International Socialist Review (88). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 1 Januari 2023. it represents the socialist tendency for all labor to become part of social production ... in a planned and conscious manner, corresponding to the needs of the people as a whole. A socialist society, Vogel continues, "undermine[s] the foundation for the oppression of women within the individual household and in society. The extension of democracy, the drawing of women into public production, and the progressive transformation of domestic labor during the socialist transition open up the possibility for what Marx calls 'a higher form of the family and relations between the sexes.'" 
  4. ^ Hayden, Carol Eubanks. 1979 /1984. Feminism and Bolshevism: The Zhenotdel and the Politics of Women’s Emancipation in Russia, 1917-1930. Ann Arbor, Mich.: University Microfilms International.
  5. ^ Hayden, Carol Eubanks. 1979 /1984. Feminism and Bolshevism: The Zhenotdel and the Politics of Women’s Emancipation in Russia, 1917-1930. Ann Arbor, Mich.: University Microfilms International. p. 32-34
  6. ^ a b Field, Mark G. 1968. “Workers (and Mothers): Soviet Women Today.” pp.7-56 in The Role and Status of Women in the Soviet Union by Donald R. Brown, ed. NYC: Teachers College Press. pp. 8-9
  7. ^ a b Gimenez, Martha E. (1998). "Marxist/Materialist Feminism". Pusat Budaya dan Diskursus Digital Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 16 April 2020. 

Bacaan tambahan

  • Poonacha, Veena (13 March 1993). "Hindutva's hidden agenda: why women fear religious fundamentalism". Economic and Political Weekly. Sameeksha Trust (India). 28 (11): 438–439. JSTOR 4399483. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2020-05-31. 
Dikutip dalam:
Louis, Prakash (2005), "Hindutva and weaker sections: conflict between dominance and resistance Diarsipkan 2023-07-19 di Wayback Machine.", in Puniyani, Ram, ed. (2005-07-21). Religion, power & violence: expression of politics in contemporary times. New Delhi Thousand Oaks: Sage. hlm. 171. ISBN 9780761933380. 
  • Federici, S. B. (2014). Caliban and the witch Diarsipkan 2022-02-25 di Wayback Machine. (2., rev. ed). New York, NY: Autonomedia.
  • Eisenstein, Hester (2017). "Hegemonic feminism, neoliberalism and womenomics: 'empowerment' instead of liberation?" (PDF). New Formations. 91 (91): 35–49. doi:10.3898/NEWF:91.02.2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-17. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  • Marxist & Materialist Feminism - The Feminist eZine. (n.d.). Retrieved October 3, 2019, from http://www.feministezine.com/feminist/philosophy/Marxist-Materialist-Feminism.html Diarsipkan 2023-06-20 di Wayback Machine.
  • Seneviratne, Prajna (2018). "Marxist Feminism Meets Postcolonial Feminism in Organizational Theorizing: Issues, Implications and Responses". Journal of International Women's Studies. 19 (2): 186–196. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  • Hennessy, R., & Ingraham, C. (1997). Materialist Feminism: A reader in Class, Difference, and Women’s lives. Routledge.
  • Andrade, Joana El-Jaick (2015). "O feminismo marxista e a demanda pela socialização do trabalho doméstico e do cuidado com as crianças" (PDF). Revista Brasileira de Ciência Política (18): 265–300. doi:10.1590/0103-335220151810. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-03-10. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  • Dalla Costa, Mariarosa; James, Selma (2017). "The Power of Women and the Subversion of the Community" (PDF). Dalam S. Aronowitz & M. J. Roberts. Class. hlm. 79–86. doi:10.1002/9781119395485.ch7. ISBN 9781119395485. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-02-22. Diakses tanggal 2020-05-31. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
  • Poonacha, Veena (1995), Gender within the human rights discourse, RCWS Gender Series, Bombay: Research Centre for Women's Studies. S.N.D.T. Women's University, OCLC 474755917 

Pranala luar

  • Marxism, Liberalism, And Feminism (Leftist Legal Thought) New Delhi, Serials (2010) by Dr.Jur. Eric Engle LL.M.
  • Proletarian Feminism
  • Silvia Federici, recorded live at Fusion Arts, NYC. 11.30.04
  • Marxist Feminism
  • Feminism of the Anti-Capitalist Left by Lidia Cirillo
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
Lain-lain
  • Microsoft Academic


Ikon rintisan

Artikel bertopik feminisme ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Ikon rintisan

Artikel bertopik sosialisme ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s